Thursday, July 23, 2009

Percikan yang Menyalakan Kobaran


Tahbisan SJ 2009

29 Juli 2009, pk 09.00
oleh. Mgr. I. Suharyo, Pr
di Gereja Antonius Padua,
Kota Baru, Yogyakarta

Yang Berbahagia:
1. Managam Tua Simbolon
2. A. Suharyadi
3. Budi Nugroho
4. Rumanto
5. Bagus T Dwiko
6. Handy Lenggawa

Saturday, July 11, 2009

150 tahun SJ di Indonesia

Pada tanggal 9 Juli 1859 tibalah di Batavia kedua Pater Misionaris Jesuit yang pertama, yakni Pater M vd Elzen dan Pater JB Palinckx. Di pasturan mereka menjumpai Mgr. PM Vrancken serta dua orang imam projo.... Di Jakarta para pastor telah dibantu oleh Suster-Suster Ursulin yang bertempat tinggal di "Groot Klooster" di jalan Nusantara. Pastor-pastor di Jakarta waktu itu sudah tinggal di pastoran yang sekarang ini masih dipergunakan dan sudah mempunyai pula suatu gereja kecil, tapi manis disebelahnya.

Penyerahan daerah misi ke Serikat membawa keutungan yang lain pula, yaitu: dengan Pater-Pater itu ikut pula Bruder-Bruder Serikat. Pada tahun-tahun yang berikutnya dan istimewa waktu memasang patok, ketika stasi-stasi baru didirikan, tenaga-tenaga Bruder itu membuktikan faedahnya yang amat besar bagi karya Misi ... dengan memimpin pembangunan sekolah, pastoran, atau gereja.

Pada tahun 1865 Pater Palinckx dipindahkan ke Jogja untuk mendirikan suatu stasi baru. ia dipertugaskan untuk memelihara para katolik yang hidup bersebaran di Kedu, Bagelan, dan Banyumas. Gereja sementara yang pertama ialah suatu pondok bambu dekat kraton. Pada tahun 1867 gerejanya itu roboh karena gempa yang hebat. Orang kuat ini sekarang di jogja pun dengan tiada takut bahaya menundukan kepahlawanannya dan pengorbanan diri dengan memberikan pertolongan sebanyak mungkin.

Pada akhir tahun itu ia telah dapat menyelesaikan gereja daruratnya yang baru pula, yang lebih kokoh, yaitu pastoran dan gereja Fransiskus Xaverius yang sekarang masih dipergunakan. ketika pada tahun 1870 Mgr. Vrancken meninggalkan Indonesia karena sakit, kehidupan misi sudah jauh lebih berpengharapan. Angin badai yang telah menimpanya sudah reda pula. Bahtera Santo Petrus yang kerusakan itu telah dapat melanjutkan perjalanan di ombak lautan teduh. Selama pemerintahannya telah datang ke Indonesia 31 imam projo dan 15 imam Jesuit. Sejak masa itulah dapat kami berkata tentang "Memancang Patok".

Dikutip dari "Memancang Patok"
dalam Seratus Tahun Misi. Vikariat Provinsi Indonesia.





Sunday, July 5, 2009

Ada pendampingan Narkoba di Taman Pintar, Yogyakarta