Thursday, April 2, 2009

Apa itu kebijaksanaan?


Sebuah Jalan International untuk Berpikir

Meskipun ahli kitab suci tidak menyadari karakter internasional dari kitab kebijaksanaan, para ahli di abad ini membuka isi dari sastra kebijaksanaan kuno. Tulisan ini melintasi batas nasional dan langsung mengangkat interpretasi dari kebijaksanaan kitab suci. Satu dari penemuan awal adalah tulisan dalam kitab Mesir yang bernama Amen-em-opet yang mana 30 pepatah dan kata-kata bijak menunjukan kesamaan yang kuat dari pepatah-pepatah kitab suci. Penemuan yang selanjutnya membuka pararel antara kebijaksanaan kitab suci dengan kebudayaan Mesir, Samaria, Akkadia, Babilonia, dan Kanaan. Maka dengan penemuan ini dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab kebijaksanaan Israel memiliki pemikiran internasional yang luas dan merupakan produksi kesusastraan.
Kebijaksanaan sebagai Instruksi
Kebijaksanaan ini ingin menunjukan nada-nada didaktis yang diwarnai dengan intruksi kepada orang muda akan tingkah laku dan kebiasaan yang tepat. Beberapa koleksinya adalah sebagai berikut:
• Petani yang pandai bicara
Kisah ini berasal dari Mesir yang menceritakan tentang protes dari petani yang pandai bicara. Ketika ia kehilangan barang-barang semata wayangnya yang dicuri oleh seorang maling yang kaya. Ia memohon pada raja untuk meminta keadilan. Ia tahu bahwa jalan menuju raja itu sulit, namun dengan keahliannya ia mampu berbicara kepada raja dan bahkan mendapatkan kembali apa yang ia miliki dan keseluruhan kekayaan pencuri yang kaya. Dalam hal ini ada kebijaksanaan internasional yaitu mengenai orang miskin yang selalu menjadi lebih baik dari orang kaya. Kekayaan dan kehormatan akan menjadi milik orang miskin. Kisah ini juga menceritakan tatanan sosial, kesabaran, perlindungan, dan keadilan umum yang ada di mana-mana. Inilah sebuah kebijaksanaan didaktis tentang hidup yang ada dimana-mana. Dalam kitab suci ada kesamaan dengan kisah Yosef, namun lebih kelihatan lagi ada dalam Kitab Amsal dan Sirakh.
Kebijaksanaan sebagai Refleksi Skeptis
Kebijaksanaan ini berbalikan dengan di atas. Kebijaksanaan ini mempertanyakan tatanan sosial dan harmoni dalam dunia.

• Penderita yang tak bersalah
Kisah ini berasal dari tradisi Akkadian. Kisah ini tentang seorang yang sangat baik namun hidupnya penuh penderitaan. Ia orang yang setia berdoa dan sedekah tapi hidupnya tidak pernah lepas dari penjahat, pencuri, kecelakaan, dan lain sebagainya. Ia memrotes tuhannya dan meminta pertanggungjawaban dari dia. Ungakapan ini berasal dari refleksinya. Ini adalah kisah yang mempertanyakan keadilan dan tatanan sosial dalam hidup ini dimana penderitaan tiada pernah berakhir bahkan datang bertubi-tubi hanya untuk menunjukkan kesetiaan ilahi seseorang. Kisah ini dekat dengan Ayub dan pertanyaan-pertanyaan yang diutarakannnya dekat dengan kitab Kebijaksanaan Salomo.
• Pelayan yang Bijak
Kisah ini berasal dari kebijaksanaan Timur Kuno yang dekat dengan kitab Pengkotbah. Kisah ini tentang dialog pesimis antara Majikan dan Pelayannya. Kisah ini mengenai seorang majikan yang mengusulkan pada pelayannya 10 hal khusus dari kegiatan majikan di mana majikan butuh pendampingan pelayan untuk menyempurnakan kegiatannya tersebut. Mulai dari naik kuda, makan, dll. Hingga akhirnya tiba pada pembunuhan sang pelayan, muncul dialog yang menarik tentang tindakan-tindakan moral yang muncul dari kebiasaan sehari-hari. Dialog ini menarik dimana yang baik dan buruk ditunjukkan sebagai konsekwensi dari tindakan-tindakan manusia. Dialog tersebut sangat lihai, penuh teka-teki, namun lucu. Dengan kisah ini kebijaksanaan ditunjukkan dengan perhatian manusia pada dilema mengambil keputusan dan juga pengalaman moral berhadapan dengan iman. Dengan ini, ada kebijaksanaan dari terang yang unik akan relasi dengan Tuhan.
• Salomo, Contoh dari Kebijaksanaan Israel
Di Israel, Salomo Raja yang besar dan patron dari kebijaksanaan, hadir untuk menunjukkan banyak segi dari tradisi kebijaksanaan. Dalam dunia kuno, Salomo pernah dikaruniakan kebijaksanaan. Ketika ia menjadi raja untuk menggantikan Daud, ia memohon untuk dikaruniakan kebijaksanaan dan ia menerima hal itu. Dalam 1 Raja-Raja 3-11 ditunjukkan bagaimana efek dari kebijaksanaan ilahi dan hukum-hukum yang dibuat Salomo. Contoh kebijaksanaan Salomo pada kisah perebutan satu bayi oleh dua ibu. Ia meminta prajurit untuk membagi dua bayi tersebut sehingga ketahuanlah mana ibu yang benar yang ingin memberikan hidup pada anaknya. Begitu juga ketika kedatangan Ratu dari Sheba yang mampu menunjukkan kebijaksanaan Salomo yang luar biasa.
Dalam Kitab Suci memang kentara bahwa Salomo merupakan pahlawan hebat dalam lingkup kebijaksanaan. Namanya diasosiasikan dengan keempat kitab kebijaksanaan, yaitu Amsal, Pengkotbah, Kidung Agung, dan Kebijaksanaan Salomo. Dalam kebijaksaanaannya, Salomo menyimpulkan banyak aspek dari tradisi kebijaksanaan di mana potretnya dapat menghiasi kehadiran kebijaksanaannya. Salomo juga merupakan orang paling bijak yang ada di Israel yang mengalahkan kebijaksanaan-kebijaksanaan sebelumnya.
Kebijaksanaan sebagai Pengetahuan
Contoh akan kebijaksanaan Salomo ini mengindikasikan bahwa kebijaksanaan di Israel dipengaruhi pencarian akan pengetahuan. Pepatah modern adalah pengetahuan itu kekuatan yang seharusnya diterima oleh pemikir-pemikir kebijaksanaan Israel. Semua pengetahuan didasarkan dari kegunaannya dalam menolong seseorang untuk memahami dunia ciptaan ini dan untuk menghadapi eksistensi manusia.
Kebijaksanaan juga berdasar pada pemahaman akan eksistensi manusia dalam setiap dimensinya dan terutama hubungan manusia dengan Tuhan. Ketika kebijaksanaan melibatkan pengetahuan dengan cara intuitif maupun lewat pengalaman. Hal ini juga bisa berlangsung secara turun temurun. Dalam perjanjian lama, kebijaksanaan berasal dari setiap generasi yang mengajarkan tentang pertanyaan-pertanyaan mendalam akan kehidupan dan membagikan kebijaksanaan ini ke orang lain.
Penyebaran Kebijaksanaan—Kebijaksanaan Rakyat
Selama beradab-abad, kebijaksanaan umum berkembang masuk ke dalam pengetahuan di mana kebijaksanaan itu dipelihara secara lisan dan diteruskan dari orang tua ke anak-anaknya. Warisan kebijaksanaan di Israel merupakan produk dari pemikiran dan tindakan orang-orang pada umumnya. Kebijaksanaan ini ada dalam masyarakat sebagai pegangan kehidupan sehari-hari sebagai jalan untuk mendidik orang mudanya dan juga sebagai sumber penyelesaian konflik di antara mereka. Kbijaksanaan ini merupakan identitas setiap komunitas di mana tindakan dan kehidupan mereka berdasar pada kesimpulan dari pengalaman-pengalaman leluhurnya.
Kebijaksanaan Profesional
Dalam Timur Dekat Kuno, kebijaksanaan tidak secara eksklusif milik dari rakyat atau klan. Seorang hakam, orang bijak, masuk dalam jajaran profesional yang memang ahli di dalamnya. Dalam dunia kuno, kebijaksanaan memang harus diasah. Raja atau penguasa mencari warga yang memang belajar kebijaksanaan sebagai penasihat dan orang istana. Kerajaan memang menganggap orang bijak ini sebagai kelas tertentu dari masyrakat yang terpelajar.
Di Israel, kebijaksanaan merupakan milik rakyat yang dikumpulkan, direkam, dan dihias oleh orang bijak. Dengan kebijaksanaan ini, rakyat ingin menunjukan perhatiannya pada kehidupan yang lebih baik.
Kebijaksanaan sebagai Kecerdasan
Meskipun kebijaksanaan terkait dengan pengetahuan, tidak bisa dideskripsikan secara khusus sebagai pengetahuan. Kebijaksanaan merupakan dasar, kecerdasan awal, yang mempermudah seseorang dengan pengetahuannya menggunakannya secara efektif. Kebijaksanaan memerlukan keputusan, keahlian, dan ketenangan untuk menginterpretasikan situasi-situasi hidup.
Kebijaksanaan sebagai Karunia
Kebijaksanaan kitab suci merupakan talenta bawaan dan peraihan disiplin kemanusiaan. Ini merupakan karunia ilahi. Kebijaksanaan adalah sesuatu atau seseorang yang harus diungkap, ditangkap, didoakan, namun akhirnya kebijaksanaanlah yang menangkap kita.

No comments:

Ada pendampingan Narkoba di Taman Pintar, Yogyakarta